Contoh :
- binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga
- pakaian = baju
- bertemu = berjumpa
2. Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada diatas leher.
Contoh :
- Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah SMP Kroto Emas. (kepala bermakna pemimpin)
- Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada diatas)
3. Homonimi
Menurut Saeed (2000:63) menyebutkan bahwa homonimi adalah relasi antara kata fonologis yang sama namun maknanya tidak berhubungan sedangkan menurut Matthews yang menyebut Homonimi adalah sebagai relasi antara kata-kata yang bentuknya sama namun maknanya berbeda dan tidak bisa dihubungkan.
Contoh : pen 'alat tulis' dengan pen 'kandang'.
4. Antonimi adalah kata-kata yang maknanya beroposisi (Saeed 2000:66). Saeed menyebutkan 5 jenis oposisi (66-68), yaitu :
- Antonimi Sederhana adalah hubungan antara pasangan kata-kata yang jika salah satunya positif, maka yang lainnya negatif. Pasangan ini sering juga disebut pasangan komplementer atau pasangan binari. Contoh : dead 'mati' dengan alive 'hidup'.
- Antonimi Bertingkat adalah hubungan antara oposisi yang jika salah satunya positif, yang lainnya tidak harus negatif. Contoh : hot 'panas' dengan cold 'dingin'.
- Kebalikkan (reverse) adalah relasi yang menunjukkan gerakan arah yang berlawanan. Contoh : push 'dorong' dan pull 'tarik'.
- Konversi (converses) adalah hubungan antara dua maujud dari sudut pandang yang berganti. Contoh : red 'merah' dan blue 'biru'.
5. Hiponimi adalah hubungan inklusi.
Contoh : dog 'anjing' dan cat 'kucing' adalah hiponimi dari animal 'hewan'.